Senin, 04 November 2013

Kegelisahan Saya Kotemporer Ini

Kegelisahan saya kotemporer ini terkait dengan eksistensi wacuata sehingga memicu saya untuk mempertanyakan segala sesuatu yang sudah menjadi hidup dalam masyarakat Wacuata. Yang menjadi hal kursial yang perlu kita harus ketahui adalah substansial Batuatas itu sendiri. Tidak tanggung – tanggung. Pembicaraan mengarah pada ritual konservatif pada waktu itu bahkan sekarang juga masih merupakan paradigma permitif yang selalu di dangdut – dangdutkan oleh masyarakat Wacuata. Yang dimana semua itu kadang tidak sesuai dengan syariat islam. Inilah yang menjadi target utama saya untuk memodifikasi kultural – kultural yang ada di wacuata itu sendiri. Sebenarnya saya sangat sepakat dengan budaya yang ada di Batuatas, ketika budaya itu tidak mengandung nilai sekular. Beberapa tema turunannya yang di angkat oleh HIPERMAMUTAS tidak terlalu begitu signifikan, ini di sebabkan oleh HIPERMAMUTAS yang kurang islami, HIPERMAMUTAS yang tidak berorientasi terhadap masyarakat, HIPERMAMUTAS sebagai organisasi intelektual dan sosial yang justru tidak mengembangkan intelektualitas dan humanitas di tengah – tengah masyarakat, HIPERMAMUTS yang tidak begitu intensif berorientasi kepada masyarakat, HIPERMAMUTAS yang hanya mampu berdiskusi atau hanya mengembangkan wacana di skop internalmya, dan ketidak mampuan HIPERMAMUTAS dalam mengawal Masyarakat Batuatas secara universal, dan pada khususnya masyarakat Taduasa. Kegelisahan ini juga muncul seketika apa yang telah diberikan oleh kader HIPERMAMUTAS dalam kehidupan Bangsa dan umat, dimana di dalam raga ini tersirat kekhawatiran akan adanya peran yang justru tidak sesuai dengan hajatan masyarakat. sering saya dapatkan pertanyaan baik di internal paguyuban maupun di eksternal organisasi. Terutama sekali dilakukan dengan bahasa lisan, dan jika dalam bentuk tersurat, biasanya dipublikasikan untuk kebutuhan internal. Kader dan alumni HIPERMAMUTAS mayoritas bersikap fanatis akan komunitasnya, dan juga otokritik sekeras – kerasnya, dan mereka akan menunjukan keogeisentrian lembaga bahkan mereka akan melakukan pembelaan diri di luar HIPERMAMUTAS. Paguyuban ini berdiri untuk kemaslahatan masyarakat Taduasa dalam hal untuk mengawal, membina, dan mengarahkan masyarakat taduasa untuk mandiri dan mampu berpikir kritis dalam menjawab pergolakan sosial dan politik. Citra semacam ini akan bertahan lama dalam dinamika HIPERMAMUTAS, berjalin berkelindan dengan harapan individu anggota tentang penigkatan kualitas keislamannya. Sementara itu, modernisasi kehidupan terutama sekali industrialisasi yang terjadi di Negeri kita ini telah memaksakan dampaknya bagi eksistensi peran primordial. Kapitalisasi atau materialisasi diiringi dengan fragmentasi bidang kehidupan mewarnai seluruh dinamika kehidupan secarah universal (perpasive). Umumnya, peran ikatan primordial, termasuk organisasi yang didasarkan padanya, dipaksa untuk mengecil. Banyak paguyuban (gemeinschaf) dan assosiasi (gesselschaf) yang tumbuh, yang dimaksudkan hanya untuk mengakomodasi aspek kehidupan tertentu secara persial. Ini sejalan dengan meningkatnya spesialisasi bidang pekerjaan atau profesi, yang keseluruhannya diintegrasikan oleh kepentingan kapital, yaitu untuk pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan material. HIPERMAMUTAS harus menunjukan integritasnya untuk menghindarkan diri fenomena tersebut. ada banyak alternatif bagi seorang mahasiswa muslim untuk mendidik diri atau beraktivitas diluar waktu perkuliahan. Mereka bisa memilih untuk memprogreskan bakat, keahlian, skill, hobby, ataupun menenggelamkan diri dalam bidang akademisi perkuliahan. Waktu perkuliahan sendiri sudah makin padat dan ada tekanan dari birokrasi dimana kita menutut ilmu untuk diselesaikan dengan cepat. Sehingga dengan berlakunya kebijakan pemerintah dengan dikeluarkannya SK No. 0156/U/1978 oleh Daud Yusuf selaku MENDIKBUD, dengan alasan bahwa dunia kampus sudah mencerminkan lagi namun telah menjadi ajang politik praktis, kebijakan ini berorientasi pada pembunuhan karakter mahasiswa dan mengarahkan mahasiswa untuk berpikir akademisi semata. Dimana kepala negara pada saat itu adalah Soeharto sang tokoh otoriter. Sehingga dengan berlakunya instruksi itu telah menghasilkan mahasiswa akademisi, robot, apatis, kritik, hedonis, acuh tak acuh pesta, pragmatis, parasitdan berpikir subjektif. Masa study rata – rata mahasiswa S1 yang semula berkisar 6-7 tahun, turun menjadi 4-5 tahun. Ada alasan karena peraturan perguruan tinggi, dan lebih banyak lagi karena alasan perguruan tinggi, dan lebih banyak lagi karena alasan rasional ekonomis sebagai latar belakangnya. HIPERMAMUTAS merupakan paguyubun besar yang ada di kecamatan Batuatas yang dimana HIPERMAMUTAS memiliki sangat banyak anggota, secara absolut maupun secara relatif jika dibandingkan dengan paguyuban lain khususnya paguyuban yang ada di kecamatan Batuatas. Tapi kotemporer ini HIPERMAMUTAS telah mengalami degredasi dalam jumlah anggota. Penyebabnya adalah adanya anggota yang bersifat apatis, egois, primordial, dan kepentingan atau ikatan emosional tertentu. Ada juga pilihan untuk tidak menyibukan diri pada paguyuban, melainkan hanya pada agenda diri sendiri atau sekedar kerumunan (crowd) seperti mengikuti kursus, belajar bersama atau nonton konser musik dan jalan – jalan bareng. Kemorosota HIPERMAMUTAS akan berkelanjutan ketika kader – kadernya tidak berpikir maju untuk menata kembali supaya mampu bersaing dengan paguyuban lain. Maka dari itu kader- kader HIPERMAMUTAS harus memiliki kualitas insan bertanggung jawab: Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khalifah fil ard” yang harus melaksanakan tugas – tugas kemanusiaan. Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan – persoalan dan jauh dari sikap apatis. Rasa tanggung jawab, amanah, adil, jujur, benar, tampa pamrih, pengayom, penyantun, tekun belajar, berpendidikan tinggi, cerdas, berilmu, terampil, takwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.

Memimpin Komisariat Di UMK

Sejak saya memimpin komisariat IMM banyak pengalaman baru yang saya dapat. Eksistensi saya sebagai Ketua Umum PK. IMM FKIP UMK pada tahun 2012 telah membuka cakrawala berpikir saya dalam memahami organisasi. Saya merasakan kenikmatan ketika saya menjadi ketua komisariat. Keanggotaan komisariat IMM hampir bersifat homogen. Tidak ada interes di komisariat IMM. Semua hanya ingin beramal shaleh, memanusiakan manusia, demi terwujudnya insan yang diridhoi oleh Allah SWT, dan tidak pernah ada konflik yang serius, misalnya, saling menjatuhkan, melecehkan dan saling mengeksploitasi. Tapi menurut saya kepemimpinan di komisariat IMM, pemimpin harus berani menegakan panji – panji kebenaran dan merelakan resiko yang terus mengancam. Saya memimpin IMM sebagai Ketua Umum lewat MUSYKOM ke -3 di Kota Kendari. Ketika saya dinobatkan sebagai ketua umum oleh pimpinan cabang kota kendari, saya mulai berpikir akan pentingnya dan besarnya tanggung jawab yang saya pikul. Pada Hakikatnya, memimpin Komisariat IMM itu memerlukan lima hal fundamental, yaitu animo jujur, membaca, menulis, diskusi, dan ibadah. Dalam artian tidak boleh malas, harus punya antusiasme, semangat yang terus berkobar untuk membangun IMM ke depan. Soal kejujuran, saya kira sudah jelas. Dalam ajaran nabi secara clear ditegaskan arti shiddiq, amanah, tabligh, dan fathana. Time is knowledge or science (waktu adalah pengetahuan atau ilmu) Bukan hanya kita yang punya prinsip hidup tapi Orang asing juga punya prinsip hidup honesty is the best policy, and time is money, (kejujuran adalah kebijakan yang paling bagus di dalam kehidupan dan waktu adalah uang). Saya merasakan kenikmatan luar biasa dalam memimpin Komisariat IMM, saya menemukan sebuah kenyataan yang sangat segnifikan, yang membesarkan hati. Pemimpin komisariat harus mampu mendeteksi mahasiswa – mahasiswi dan seluruh lapisan masyarakat agar sang pemimpin merasakan apa yang telah dirasakan oleh lapisan paling bawah. Pemimpin Komisariat IMM harus mampu menyerap aspirasi serta impian – impian yang ada di bawah itu. Nikmatnya berhimpun atau berkumpul dengan warga Muhammadiyah dalam menegakan panji – panji islam adalah ketulusan yang memang hampir tampa batas. Mereka menyambut saya dengan keikhlasan, keceriaan, dan keintesifan yang betul – betul terasa di hati sanubari saya. Ini memang memerlukan kesediaan untuk mengorbankan waktu, yang mungkin secara intelektual kita anggap boros , karena waktu tersebut dapat digunakan untuk membaca, mendalami berbagai hal, buku – buku teks dan lain – lain. Akan tetapi, menurut saya, bersatu dengan massa untuk menegakan panji – panji islam, memang merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al – Quran. Lihat saja dalam surah Al – Jamu’ah, bagaimana nabi di bangkitkan oleh Allah SWT di tengah – tengah massa itu umiyyin. Umiyyin itu umat yang banyak, yang masih buta huruf. Di situlah kita bisa menggerakkan, memotivasi, serta menjawab pertanyaan dari warga Muhammadiyah yang ada di desa – desa dan kampung – kampung yang jauh dari perkotaan.

Harga Mati Pemilihan Kepala Desa Taduasa

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA PEMUDA TADUASA (Taduasa Students and Young Association) Sekretariat: Jl. Langkalase Tadusa.Arcantds@yahoo.com HP 081342424885 “Tiap – tiap kamu adalah pemimpin dan tiap – tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan apa yang dipimpinnya” (H.R. Bukhari - Muslim) Eksistensi di desa Taduasa kotemporer ini sangat memprihatinkan, terkait dengan terpulangnya almarhum kepala Desa Taduasa (La Ode Rahmat) yang dimana beliau baru menjabat 4 bulan sebagai kepala Desa Taduasa dia sudah meninggalkan amanah besar dari masyarakat. Sehingga mengingat kondisi pemerintahan desa taduasa yang sudah di ujung tanduk ini. Kami atas nama keluarga besar masyarakat taduasa menginginkan secepatnya Pemilihan Kepala Desa Taduasa untuk mengantisipasi kemacetan dan kurang berfungsinya elemen politik pemerintah Desa Taduasa khususnya dan tidak menimbulkan kontra atau konflik di tengah – tengah masyarakat Desa Taduasa Umumnya. “Ada Radio Gram Bupati belum lama ini, penegasan bahwa demi stabilitas dalam pelaksanaan PILLEG, maka tidak ada PILKADES dari sekarang sampai dengan selesainya PILLEG dan ini bersifat general desa se Kab. Buton ” Tetapi belum lama ini ada pemilihan kepala Desa di Talaga Raya II tepat pada hari minggu 27 oktober 2013. Dan ini bukan hanya terjadi di Desa Talaga Raya II, tapi masih ada juga di desa lain, seperti di Kadatua dan Lakudo yang telah menyelenggarakan pemilihan Kepala Desa tersebut. Bahkan beliau mengatakan juga bisa pemilihan kepala Desa Taduasa asalkan salah satu calon Kepala Desa Taduasa sama – sama dengan laskar UB untuk menghadap bupati. Kami menilai apa yang dikatakan oleh pak Camat baru – baru ini tak berdasar baik dari segi aturan maupun fungsi camat sebagai perpanjangan tangan bupati diwilayah kecematan. Ini menunjukan fungsi camat tidak ada dalam persoalan ini, sehingga kami beranggapan bahwa pernyataan camat sarat dengan kepentingan politik. HIPERMAMUTAS sebagia bagian dari elemen masyarakat Taduasa khususnya meminta agar pemerintah kecamatan Batuatas lebih fokus dan konsisten merealisasikan keinginan Masyarakat Desa Taduasa mengingat tidak adanya kepala Desa Taduasa. Kami menekan kepada camat batuatas agar lebih profesional dan terukur dalam mengkaji kebijakan pemerintah saat ini sehingga tidak terkesan ikut – ikutan. Artinya bahwa camat batuatas harus lebih realistis dalam mengkaji persoalan kebijakan pemerintah. Mengingat persoalan desa sampai saat ini belum sepenuhnya direalisasikan, bahkan gaji Kaur – kaur, BPD, dan uang ADD desa taduasa mengalami ketidakjelasan. Mengenai untuk secepatnya terbentuk kepala desa ini, kami meminta pemerintah Kec. Batuatas dalam hal ini Camat Batuatas yang menjadi ikon utama. Jika tidak dipenuhi, maka kami atas nama HIPERMAMUTS Kec. Batuatas secara kelembagaan menyerukan kepada Camat Batuatas secara penuh untuk segara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai konsekuensi dari janji politiknya yang disampaikan pada saat menjawab keinginan masyarakat taduasa . kami juga menilai bahwa pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah atas nama Camat Batuatas saat ini sangat tidak menyentuh kebutuhan masyarakat tetapi hanya mengejar kepentingan politiknya semata. Billahi Tawfik Wal Hidayah As. Wb Kendari, 05 November 2013 Pemerhati Masyarakat Wacuata

Jumat, 18 Oktober 2013

Kasoami Makanan Khas Batuatas

KASOAMI MAKANAN KHAS BATUATAS Oleh: La Arcan Mungkin ditelinga teman-teman, Batuatas itu tidak asing lagi, karena batuatas itu beda dengan pulau lain. Dengan keunikannya itu sehingga Batuatas dikenal khusunya di buton dan pada umumnya di kota-kota, seperti kota kendari. Batuatas ini merupakan pulau terpencil dan tersendiri ditengah laut bagian selatan pulau siompu. Batuatas merupakan salah satu kecamatan yang berada di Sulawesi tenggara. Dimana batuatas ini mempunyai bermacam-macam budaya. Batuatas dikenal sebagai eksotika bahari yang ulet. Adapun penghasilan mayoritas masyarakat batuatas adalah menyelam teripang. Pada tulisan ini saya akan mencoba memperkenalkan kasoami ala Wacuata. Dimana kasoami batuatas ini terdiri dari tiga macam kasoami, yakni: 1. Kasoami putih 2. Kasoami kuning, dan 3. Kasoami hitam Kasoami merupakan salah satu makanan primer seluruh masyarakat batuatas. Kasoami ini merupakan jantung makananannya orang batuatas. Dan makanan ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat batuatas. Orang tua kami dari kecil selalu mengkosumsinya untuk anak-anaknya. Sehingga kami tumbuh besar karena kasoami. kasoami tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kami. Adapun bentuk kasoami sangat lucu, bentuknya persis kerucut. Kasoami sangat enak kita makan dengan ikan bakar, ikan goreng, dan ikan parende. Bahakan yang terjadi di masyarakat batuatas sekarang ini adalah masyarakat batuatas banyak mengkosumsi kasoami ketimbang dengan nasi. Adapun cara membuat kasoami adalah sebagai berikut: 1. Ubi kayu dibersihkan 2. Ubi kayu diparut. 3. Ubi kayu dibungkus dengan karung 4. Ubi kayu diikat dengan tali 5. Ubi kayu dijepit 6. Ubi kayu ditindis dengan batu atau kayu. Dan durasi waktu yang diperlukan untuk prosesi pengeringan ubi kayu sebulum dikasih masak 1 hari 24 jam agar air ubinya kering betul. Setelah selesai proses pengeringannya ubi dikukus dan dikasih halus. Adapun ubi yang sudah dikukus dimasukkan kedalam cetakan atau anyaman dari daun kelapa yang berbentuk kerucut. setelah itu diletakan diatas periuk yang telah dipanasi. Dan proses pengukusan membutuhkan durasi waktu selama ± 16 menit. Biasanya dengan durasi pengukusan 16 menit ini kasoami sudah kekuning-kuningan dan masak betul. Kemudian kasoami itu siap untuk disajikan. Memang ketiga jenis kasoami ini enak semua. Tapi diantara ketiga alternative itu pasti salah satunya ada yang enak. Diantara ketiga jenis kasoami yakni; kasoami putih, kuning, dan hitam. Yang paling enak diantara ketiganya ini adalah kasoami putih. Kasoami ini sangat fit disajikan dengan ikan bakar, ikan parende, dan ikan garam/asin. Biasanya kasoami ini hampir satu minggu memiliki daya tahan/awet. Bahkan ayahku sering membawa kasoami ketika pergi dilaut memancing ikan, atau panah-panah ikan. Bagi teman-teman yang ingin menikmati kasoami batuatas, coba-coba hari libur turun di Batuatas.

Gerakan Mahasiswa Buton Selatan (GEMA BUSEL)

GEMA BUSEL GERAKAN MAHASISWA BUTON SELATAN PERNYATAAN SIKAP Assalamu allaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam perjuangan dan pergerakan untuk GEMA BUSEL Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) merupakan hal kursial yang perlu kita harus perjuangkan selaku mahasiswa, pemuda, dan masyarakat Buton Selatan. Apalagi pembentukan sebuah kabupaten baru telah tercantum dalam sebuah UU nomor 32 tahun 2004, bahwa terbentuknya suatu daerah otonom baru bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pablik sehingga tercipta suatu kesejahteraan masyarakat. Atas dasar tersebut, banyak kemudian masyarakat di setiap daerah si sulawesi tenggara khususnya Mayarakat Buton Selatan (Batauga, ) Dan juga di dalam UU no. 32 tahun 2004 pasal 5 yang tercantum dalam syarat teknis yang menyatakan bahwa pembentukan kabupaten baru minimal 5 kecamatan. Oleh karena itu inilah merupakan acuan kami selaku komponen penggerak kabupaten baru yaitu Buton Selatan. Maka dari itu kami mahasiswa Buton Selatan yang berdomisili di kendari meminta kepada Pemerintah Sultra lebih khususnya Guburnur Sultra untuk kemudian menginterfensi sistem pemerintahan bupati buton karena kami tahu kebijakan tertinggi untuk tataran sulawesi tenggara apalagi terkait dengan pembentukan DOB adalah Gubernur Sultra dan Bupati Buton. Berbicara pemekaran Buton Selatan sebenarnya berawal dari tahun 2007 silam, artinya sudah enam tahun perkembangan proses pemekaran buton selatan sungguh tidak memihak pada keinginan masyarakat dan harapan harapan hampir seluruh masyarakat Buton Selatan. Selalunya ada oknum – oknum yang tidak bertanggunjawab yang mencoba menghalang – halangi niatan dan usaha masyarakt Buton Selatan untuk pemekaran Buton Selatan itu sendiri. Restu dan usaha Gubernur Sul-Tra dan Bupati Buton menjadi hal yang kami perhitungkan dalam mewujudkan impian dan harapan masyarakat Buton Selatan tersebut dalam hal pemekaran Buton Selatan sehingga tidak salah jika mereka dikatakan sebagai tokoh utama yang akan menentukan nasib pemekaran Buotn Selatan. Pemekaran semasih kepemimpinan Safei Kahar menjabat sebagai Bupati buton. Pada saat itu beliau telah menyetujui terkait dengan pemekaran buton selatan dan pada saat itu beliau telah menyerahkan surat Pemekaran Buton Selatan kepada Ketua DPRD Kabupaten Buton yaitu Umar Samiun dan sekarang Umar Samiun telah menjadi Bupati Buton. Dan bagi Umar Samiun pemakaran Buton Selatan itu merupakan hal mustahil untuk di mekarkan. Karena yang menjadi kendala sehingga Umar Samiun Selaku Bupati Buton tidak mekarkan buton selatan yang pertama Terkait dengan hasil rapat komisi II DPR RI tanggal 18 juni 2013 yang lalu, terungkap masih ada berkas yang belum lengkap dari buton selatan yang terkait dengan penyerahan aset daerah ditambah lagi ada bebarapa oknum pemerintah kab. Buton Selatan sampai tahun 2016. Hal ini sangat bertolak belakang dengan keinginan masyarakat Buton Selatan yang menghendaki pemekaran secepatnya. Dalam hal ini sangat menyakitkan hati masyarakat yang telah lama merindukan pemekaran Buton Selatan. Melihat kondisi seperti ini, maka dari itu GEMA BUSEL menyatakan sikap: 1. Meminta kepada Gubernur SULTRA unutk memberikan teguran tegas kepada Bupati Buton dan Walikota Bau – Bau agar secepatnya menyelesaikan masalah aset daerah Kabupaten Buton yang dimana sudah menghambat pemekaran Buton Selatan . 2. Mendesak Gubernur SULTRA untuk mengeluarkan pernyataan untuk menyelesaikan masalah aset daerah kabupaten Buton Secepatnya. 3. Mendesak Gubernur SULTRA agar secepatnya merekomendasikan surat pernyataan penyerahan aset Kab. Buton ke Kota Baubau kepada komisi II DPR-RI. 4. Mendesak kepada Pemkab Buton dalam hal ini Bupati Buton untuk segera merealisasikan pemekaran Buton Selatan dan menarik kembali terkait dengan surat rekomendasi penolakan Buton Selatan yang dikeluarkan beberapa hari yang lalu karena tidak sesuai dengan keinginan masyarakat publik Buton Selatan. Apabila DPRD PROVINSI SULTRA memundurkan waktu pertemuan anatara Gubernur SULTRA dengan Bupati Buton, Walikota Bau-Bau, DPRD Kota Bau-Bau, DPRD Kabupaten Buton menyangkut Masalah Asset Kabupaten Buton di DPRD PROV. SULTRA yang akan diadakan pada 3 juli 2013 maka kami GEMA BUSEL tidak bisa menjamin stabilitas Keamanan Kota Kendari. 5. Kami akan terus menduduki kantor Gubernur SULTRA sampai tuntunan kami terpenuhi. PEMEKARAN BUTON SELATAN HARGA MATI JENDRAL LAPANGAN LA ARCAN

Mekar Atau Makar

MEKAR ATAU MAKAR NEGERI KAMI TERABAIKAN SEJAK LAMA … PADA DASARNYA SUDAH SEJAK 7 TAHUN LALU PEMEKARAN BUTON SELATAN DIDENGUNGKAN OLEH MASYARAKAT DAN PARA PENGUASA SAAT ITU, TAPI YANG TERJADI SAAT INI TINGGAL JANJI OLEH PARA PENGUASA YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB (PENGKHIANAT, PENIPU, PEMBOHONG). NEGERI KAMI BERBATASAN LANGSUNG DENGAN TIMOR LESTE… JIKA MEMANG PEMEKERAN BUTON SELATAN PADA HARI INI TIDAK KUNJUNG MEKAR MAKA KAMI BERSEDIA BERGABUNG BERSAMA NEGARA TIMOR LESTE. MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA (NUR ALAM) DAN (SAMSU UMAR ABD. SAMIUN) SELAKU PEMERINTAH KABUPATEN BUTON. NEGERI KAMI SEJAK LAMA BERDIRI DARI PENGKHIANATAN BERTUBI-TUBI. HISTORI SECARA HISTORI BUTON PERNAH MENJADI IBUKOTA KAB. SULTRA, PERNAH MENJADI CALON IBUKOTA KABUPATEN BUTON (BATAUGA), DAN TELAH BERKALI-KALI MENJADI CALON DOB YANG TIDAK KUNJUNG TERAKOMODIR MENJADI DOB SEMUA KARENA PENGKHIANTAN OLEH PARA PENGUASANYA SENDIRI (NUR ALAM DAN SAMSU UMAR ABD. SAMIUN) BESERTA PARA KRONINYA MELAKUKAN PEMBOHONGAN BERKALI-KALI, PENUH JANJI MENDUKUNG PEMEKARAN BUTON SELATAN TETAPI SESUNGGUHNYA MEREKA ADALAH PEMBOHONG BESAR. ASET-ASET DIJUAL, DIGADAI KEPADA KORPORASI OLEH GUBERNUR SULAWESI TENGGARA DAN BUPATI BUTON RAKYAT SUDAH TAHU…….. KAMI SUDAH TAHU………… YINDA YINDAMO KARO SUMANAAMO LIPU (AMANAH JIHAD FII SABILILLAH) 1. ABDUL RAJAB, M.Hum 2. PRESIDIUM GAMBUS (GABUNGAN MASYARAKAT BUTON SELATAN) 3. GEMA BUSEL (GERAKAN MAHASISWA BUTON SELATAN) 4. IMCI (IKATAN MAHASISWA CIA – CIA INDONESIA) 5. HIKPERMATAS (HIMPUNAN KELUARGA PELAJAR MAHASISWA BATUATAS) 6. HIMPEL SIAGA (HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA BATAUGA) 7. HMS (HIMPUNAN MAHASISWA SAMPOLAWA) 8. HIPMALAK (HIMPUNAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA LAPANDEWA MAKMUR) 9. FESMAK (FEDERASI SOLIDARITAS MAHASISWA KADATUA) 10. FORKOPPMAS (FORUM KOMUNIKASI PEMUDA PELAJAR MAHASISWA SIOMPU) 11. BRIGADE PEMUDA BUTON RAYA 12. HIPERMAMUTAS (HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA PEMUDA TADUASA) 13. IKPERMAWA (IKATAN PELAJAR MAHASISWA WACUALA)

Dampak Maksiat

MENGETAHUI DAMPAK MA’SIAT Kita akan berbicara masalah ma’siat. Perlu kita ketahui bersama yang mencelakakan kita adalah perbuatan maksiat. Dimana maksiat ini sudah banyak memakan korban lantaran banyaknya tidak bisa kita hitung dengan jari korbannya. Ketahuilah jika kita melakukan ma’siat maka yang akan menjadi sasaran primer adalah anggota tubuh kita sendiri. Padahal anggota tubuh kita ini merupakan suatu ni’mat dari sang maha pencipta yang dianugerahkan kepada manusia dan sekaligus menjadi amanat yang harus dipikul untuk dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Alangkah berdosanya kita ketika semua itu kita gunakan dengan ma’siat, dan penghiantan kita terhadap amanat yang telah diberikan kepada kita semua meupakan bencana amat besar bagi kita. Semua anggota badan merupakan titipan atau karunia /hidayah dari Allah SWT untuk kita harus jaga. Maka dari itu kita jaga dimanapun kita berada jangan sampai ini semua akan membawa kita kebencian/kemurkaan Allah SWT. Sejatinya setiap manusia adalah pemimpin. Dan tiap-tiap diri kita kelak akan diminta pertanggungjawaban atas sesuatu yang kita pimpin. Marilah kita membuka diri bahwa seluruh anggota badan kita kelak di hari kiamat akan member kesaksian atas diri kita. Dan semuanya itu akan menceritakan semua amal perbuatan kita selagi kita hidup didunia yang sementara ini. Dan seluruh anggota badan kita akan menceritakan segala amal perbuatan kita semasih kita menjadi khalifah dipermukaan bumi Allah SWT ini dengan keterangan yang jelas. Sehingga dalam firman Allah SWT, berbunyi yang artinya: “pada hari (ketika )lisan, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (An Nuur:24) Dan juga Allah SWT berfirman yang artinya: “pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan turut memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu apa yang mereka perbuat.” (Yaasiin:65 ) Maka dari itu marilah jaga diri kita dari siksa api neraka karena perbuatan kema’siatan kita. Terutama yang ketujuh macam ini. Karena dalam neraka itu terdapat tujuh pintu yang masing – masing disediakan bagi manusia sesuai dengan dosa – dosa yang diperbuat oleh ketujuh macam dosa yang diperbuat oleh anggota badan itu. 1. Lidah 2. Mata 3. Perut 4. Telinga 5. Kaki 6. Farji/kemaluan 7. Tangan