Minggu, 23 Desember 2012

Pemuda Yang Tangguh

Pengertian Pemuda yang Tangguh

Oleh : La Arcan 
Pemuda tangguh dapat diartikan pemuda yang bisa menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang bermanfaat; melaksanakan perintah agama dan dapat menjauhi larangan agama; dapat mempersiapkan dirinya hidup mandiri untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang; mampu menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan masyarakat pada umumnya; dalam kehidupan sehari-hari selalu mempertimbangkan asas manfaat dan madharat (efek nagatif); dan tidak mementingkan diri sendiri.
Sekiranya ada empat kriteria sosok pemuda yang menjadi harapan sehingga dapat membawa bangsa menjadi lebih baik dan menjadi  pemuda harapan yang dapat memimpin bangsa ini yaitu, pertama, ia harus berjiwa spiritualis. Maksudnya, setiap tingkah lakunya di jalankan dengan penuh kehati-hatian dan ketaqwaan kepada sang pencipta. Ia tidak berani menyia-nyiakan masa mudanya dengan aktivitas keduniawian yang melalaikan. Ia menyadari dirinya telah dianugerahi akal yang luar biasa untuk berpikir sehingga selalu memberdayakan akal itu menjadi sebuah kreatifitas yang berwujud karya dan prestasi. Rasa syukur atas nikmat Tuhan itu yang selalu mengiringi langkahnya. Sikap spiritualis merupakan pondasi dasar dari kepribadian manusia. Pemuda-pemuda Indonesia haruslah memiliki pondasi dasar itu, yaitu berupa kepribadian yang taqwa, santun dan bersahabat.
Yang kedua, seorang pemuda haruslah memiliki kapasitas intelektualitas yang tinggi yang mampu memiliki daya saing dengan pemuda lainnya terlebih dengan bangsa lain. Hari-harinya dipenuhi dengan aktifitas mencari ilmu, ia tidak pernah terpuaskan dengan apa yang diperolehnya hari ini. Bahkan ia merasa dirinya masih sangat kekurangan ilmu, sehingga ia selalu mencari jalan bagaimana agar dirinya memperoleh pengetahuan baru tiap harinya. Oleh karena itu perbaikan dan pembangunan sektor pendidikan di negeri ini harus di prioritaskan agar sumber daya manusia kita kelak menjadi yang profesional, sesuai bidang keilmuannya dan memiliki kemampuan membawa bangsa dan Negara ini ke arah peradaban teknologi dunia.
Ketiga, untuk membangun indonesia kearah yang lebih baik dan bermatabat, maka yang diperlukan bangsa ini ialah pemuda-pemuda yang berpikir visioner atau mau berpikir jauh ke arah masa depan, ia mampu menjadi pionir bagi pemuda-pemuda lain dalam bergerak. Dalam berinteraksi dengan lingkungannya senantiasa memiliki ide-ide inovatif dan brilian untuk diterapkan. Ilmu yang dimilikinya membuat ia mampu berpikir strategis merencanakan masa depannya. Ia tidak terjebak oleh bayang-bayang masa lalunya, dengan segera ia menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga yang tidak akan terulang kembali olehnya. Visi hidup mutlak diperlukan oleh para pemuda Indonesia jika ingin memperoleh masa depan gemilang. Karena dengan visi itu ia akan membuat langkah-langkah yang sistematis tidak asal mengalir saja.
Yang keempat, bangsa ini memerlukan para pemuda yang memiliki karakter yang kuat, Pemuda yang memiliki kepribadian yang tidak mudah mengeluh, tidak gampang menyerah dan pantang menjadi beban bagi orang lain. Kehidupannya ia jalani dengan penuh kesederhanaan meskipun ia mampu melakukan lebih. Membangun karakter kuat itu haruslah dimulai dari sebuah kebiasaan yang positif dan mau keluar dari kondisi nyaman. Mereka yang tidak mau merubah usahanya maka akan memperoleh hasil yang sama saja dengan sebelumnya. Bagi yang memiliki kuat dalam dirinya ia akan berusaha mewujudkan cita-citanya dengan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya dan usaha yang dilakukan adalah maksimal (100%) tidak setengah-setengah. Kemauan itu tertanam dalam dirinya sehingga tidak ada yang mampu menggoyahkan jalan kehidupannya. Karakter ini yang harus ditumbuh kembangkan kepada generasi muda Indonesia hari ini. Diharapkan dengan menyadari keadaan Indonesia yang sedang berada dalam keterpurukan saat ini, para pemuda tergerak menjadi berpikir kritis dan bertindak solutif terhadap permasalahan Negari saat ini. Sehingga setiap detik dalam aktifitas kehidupannya menjadi sesuatu hal yang bermanfaat.
Sebait lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” menunjukkan kepada kita besarnya semangat dan cita-cita pemuda dalam masa pergerakan untuk mewujudkan sebuah negara bernama Indonesia yang bersatu. Pemuda adalah generasi penerus bangsa. Keabsahan slogan ini tak terbantahkan karena mau tidak mau, sanggup atau tidak sanggup, pemudalah yang akan menggantikan kedudukan generasi-generasi sebelumnya dalam membangun bangsa. Selain itu, pemuda sudah sepantasnyalah menjadi agent of change, pembawa perubahan, yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik, lebih bersatu, lebih makmur, lebih demokratis, dan lebih madani. Inilah kira-kira peran pemuda yang seharusnya dapat diwujudkan bersama. Melihat sejarah masa lalu, pada awal abad ke-20 Indonesia diwarnai oleh pergerakan kebangsaan yang tidak lain dimotori oleh para pemuda pada zaman itu.
Sejarah mencatat Budi Utomo sebagai organisasi pertama yang mengubah watak pergerakan perlawanan, yang semula bersifat kedaerahan menjadi bersifat kebangsaan. Bangsa Indonesia disadarkan bahwa untuk dapat mencapai kemerdekaan, seharusnnya ada persatuan dan perasaan senasib yang melandasi perlawanan terhadap penjajah. Setelah dipelopori Budi Utomo sebagai organisasi kebangsaan pertama, bermunculanlah sekian banyak organisasi kebangsaan lainnya. Muhammadiyah, NU, Serikat Dagang Indonesia, Taman Siswa, sampai dengan PNI sebagai partai pertama yang dimiliki bangsa ini adalah contohnya. Kesemuanya memiliki orientasi dan cita-cita yang sama, persatuan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sampai pada hari yang sangat menentukan bagi masa depan Bangsa Indonesia, 28 Oktober 1928 Kongres Pemuda II diselenggarakan di Jakarta. Kongres ini setidaknya menghasilkan tiga poin penting, yakni kesadaran berbangsa Indonesia, bertanah air Indonesia, dan berbahasa nasional, Bahasa Indonesia. Inilah momen dimana semangat nasionalisme dikobarkan dan sedikit demi sedikit perasaan kedaerahan yang berlebihan dikikis dan diminimalkan. Inilah akselerator perjuangan perlawanan terhadap penjajah yang akhirnya mencapai titik kulminasinya melalui proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Inilah keadaan pemuda pada zaman pergerakan, hampir satu abad yang silam.
Waktu terus berjalan dan tak akan dapat terulang lagi. Hanya sejarahlah yang dapat dimintai bantuannya sebagai petunjuk agar kesalahan lalu tidak terulang kembali. Perkembangan akan nilai-nilai kehidupan, kemajuan teknologi dan pemikiran manusia pun tumbuh dengan pesatnya. Kita saksikan bagaimana teknologi mampu membuat dunia ini menjadi tanpa hambatan jarak dan batas. Ditambah dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi begitu cepat mengalami pembaharuan. Ditengah-tengah kemajuan teknologi dan peradaban dunia saat ini kondisi negara kita sedang mengalami penurunan dari berbagai sektor, baik itu sektor pendidikan, sektor ekonomi, sosial dan sektor lainnya sehingga mengakibatkan keterpurukan di berbagai sektor vital menghinggapi negeri ini, krisis di bidang politik, hukum, ekonomi hingga permasalahan moral pun menimpa bangsa yang mengaku sebagai negara yang beragama ini. Di negeri ini banyak orang yang lahir, tumbuh sampai ia mati tak pernah sedikit pun ia merasakan kehidupan dan pekerjaan yang layak baginya. Hasil survei angkatan kerja nasional Februari 2007 mencatat, jumlah penganggur di Tanah Air sebanyak 10,55 juta orang, atau sekitar 9,75 persen, dan sebanyak 740.206 orang, atau sekitar 7,02 persen tercatat sebagai penganggur dari kalangan yang mengenyam pendidikan tinggi. Dengan data yang cukup menyedihkan itu seharusnya para pemuda di negeri ini merasa prihatin dan was-was akan masa depan mereka. Tetapi banyak dari para pemuda di negeri ini tidak punya orientasi yang jelas mengenai visi hidupnya. Bagaimana dapat kita saksikan generasi muda saat ini menjadi korban dari era globalisasi atau budaya negatif dunia barat (victim globalization) yang sarat akan kehidupan hedonis (keduniawian), pakaian yang menampakan aurat, pergaulan bebas, dan lainnya. Sifat yang senang akan kekerasan juga telah merasuki jiwa para pemuda masa kini, sehingga menimbulkan perkelahian dan tawuran.
Jika melihat keadaan para pemuda Indonesia saat ini rasa-rasanya sulit bagi kita untuk mengidamkan negeri ini menjadi pemimpin peradaban di dunia ini seperti yang di idam-idamkan oleh kita semua. Mustahil mendapatkan hasil yang yang lebih baik dengan usaha yang sama dengan sebelumnya. Untuk mengetahui bagaimana keadaan suatu Negara di masa depan maka lihatlah kehidupan para pemudanya masa kini. Dan indikator lainnya adalah konten atau program acara apa yang diberikan media kepada generasi mudanya. Sebenarnya pemuda yang ada sekarang ini harus berkaca kepada seorang pemuda yang gagah berani, pemuda yang membawa zaman dari zaman kegelapan ke zaman terang menderang dialah pemuda pujaan bangsa dialah Rasulullah S.A.W. yang mempunyai suri tauladan yang baik dan menjadi contoh untuk semua kaum baik yang sudah tua maupun yang masih muda sekalipun, memang sulit untuk meniru perilaku Rasulullah dalam membangun bangsa dan umatnya, tetapi tidak ada kata sulit apabila kita ada kemauan untuk menuju perubahan, berubah dari negara yang berkembang ke negara yang maju dalam segala bidang dan maju dalam iman dan taqwa.


0 komentar:

Posting Komentar