Senin, 04 November 2013

Kegelisahan Saya Kotemporer Ini

Kegelisahan saya kotemporer ini terkait dengan eksistensi wacuata sehingga memicu saya untuk mempertanyakan segala sesuatu yang sudah menjadi hidup dalam masyarakat Wacuata. Yang menjadi hal kursial yang perlu kita harus ketahui adalah substansial Batuatas itu sendiri. Tidak tanggung – tanggung. Pembicaraan mengarah pada ritual konservatif pada waktu itu bahkan sekarang juga masih merupakan paradigma permitif yang selalu di dangdut – dangdutkan oleh masyarakat Wacuata. Yang dimana semua itu kadang tidak sesuai dengan syariat islam. Inilah yang menjadi target utama saya untuk memodifikasi kultural – kultural yang ada di wacuata itu sendiri. Sebenarnya saya sangat sepakat dengan budaya yang ada di Batuatas, ketika budaya itu tidak mengandung nilai sekular. Beberapa tema turunannya yang di angkat oleh HIPERMAMUTAS tidak terlalu begitu signifikan, ini di sebabkan oleh HIPERMAMUTAS yang kurang islami, HIPERMAMUTAS yang tidak berorientasi terhadap masyarakat, HIPERMAMUTAS sebagai organisasi intelektual dan sosial yang justru tidak mengembangkan intelektualitas dan humanitas di tengah – tengah masyarakat, HIPERMAMUTS yang tidak begitu intensif berorientasi kepada masyarakat, HIPERMAMUTAS yang hanya mampu berdiskusi atau hanya mengembangkan wacana di skop internalmya, dan ketidak mampuan HIPERMAMUTAS dalam mengawal Masyarakat Batuatas secara universal, dan pada khususnya masyarakat Taduasa. Kegelisahan ini juga muncul seketika apa yang telah diberikan oleh kader HIPERMAMUTAS dalam kehidupan Bangsa dan umat, dimana di dalam raga ini tersirat kekhawatiran akan adanya peran yang justru tidak sesuai dengan hajatan masyarakat. sering saya dapatkan pertanyaan baik di internal paguyuban maupun di eksternal organisasi. Terutama sekali dilakukan dengan bahasa lisan, dan jika dalam bentuk tersurat, biasanya dipublikasikan untuk kebutuhan internal. Kader dan alumni HIPERMAMUTAS mayoritas bersikap fanatis akan komunitasnya, dan juga otokritik sekeras – kerasnya, dan mereka akan menunjukan keogeisentrian lembaga bahkan mereka akan melakukan pembelaan diri di luar HIPERMAMUTAS. Paguyuban ini berdiri untuk kemaslahatan masyarakat Taduasa dalam hal untuk mengawal, membina, dan mengarahkan masyarakat taduasa untuk mandiri dan mampu berpikir kritis dalam menjawab pergolakan sosial dan politik. Citra semacam ini akan bertahan lama dalam dinamika HIPERMAMUTAS, berjalin berkelindan dengan harapan individu anggota tentang penigkatan kualitas keislamannya. Sementara itu, modernisasi kehidupan terutama sekali industrialisasi yang terjadi di Negeri kita ini telah memaksakan dampaknya bagi eksistensi peran primordial. Kapitalisasi atau materialisasi diiringi dengan fragmentasi bidang kehidupan mewarnai seluruh dinamika kehidupan secarah universal (perpasive). Umumnya, peran ikatan primordial, termasuk organisasi yang didasarkan padanya, dipaksa untuk mengecil. Banyak paguyuban (gemeinschaf) dan assosiasi (gesselschaf) yang tumbuh, yang dimaksudkan hanya untuk mengakomodasi aspek kehidupan tertentu secara persial. Ini sejalan dengan meningkatnya spesialisasi bidang pekerjaan atau profesi, yang keseluruhannya diintegrasikan oleh kepentingan kapital, yaitu untuk pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan material. HIPERMAMUTAS harus menunjukan integritasnya untuk menghindarkan diri fenomena tersebut. ada banyak alternatif bagi seorang mahasiswa muslim untuk mendidik diri atau beraktivitas diluar waktu perkuliahan. Mereka bisa memilih untuk memprogreskan bakat, keahlian, skill, hobby, ataupun menenggelamkan diri dalam bidang akademisi perkuliahan. Waktu perkuliahan sendiri sudah makin padat dan ada tekanan dari birokrasi dimana kita menutut ilmu untuk diselesaikan dengan cepat. Sehingga dengan berlakunya kebijakan pemerintah dengan dikeluarkannya SK No. 0156/U/1978 oleh Daud Yusuf selaku MENDIKBUD, dengan alasan bahwa dunia kampus sudah mencerminkan lagi namun telah menjadi ajang politik praktis, kebijakan ini berorientasi pada pembunuhan karakter mahasiswa dan mengarahkan mahasiswa untuk berpikir akademisi semata. Dimana kepala negara pada saat itu adalah Soeharto sang tokoh otoriter. Sehingga dengan berlakunya instruksi itu telah menghasilkan mahasiswa akademisi, robot, apatis, kritik, hedonis, acuh tak acuh pesta, pragmatis, parasitdan berpikir subjektif. Masa study rata – rata mahasiswa S1 yang semula berkisar 6-7 tahun, turun menjadi 4-5 tahun. Ada alasan karena peraturan perguruan tinggi, dan lebih banyak lagi karena alasan perguruan tinggi, dan lebih banyak lagi karena alasan rasional ekonomis sebagai latar belakangnya. HIPERMAMUTAS merupakan paguyubun besar yang ada di kecamatan Batuatas yang dimana HIPERMAMUTAS memiliki sangat banyak anggota, secara absolut maupun secara relatif jika dibandingkan dengan paguyuban lain khususnya paguyuban yang ada di kecamatan Batuatas. Tapi kotemporer ini HIPERMAMUTAS telah mengalami degredasi dalam jumlah anggota. Penyebabnya adalah adanya anggota yang bersifat apatis, egois, primordial, dan kepentingan atau ikatan emosional tertentu. Ada juga pilihan untuk tidak menyibukan diri pada paguyuban, melainkan hanya pada agenda diri sendiri atau sekedar kerumunan (crowd) seperti mengikuti kursus, belajar bersama atau nonton konser musik dan jalan – jalan bareng. Kemorosota HIPERMAMUTAS akan berkelanjutan ketika kader – kadernya tidak berpikir maju untuk menata kembali supaya mampu bersaing dengan paguyuban lain. Maka dari itu kader- kader HIPERMAMUTAS harus memiliki kualitas insan bertanggung jawab: Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khalifah fil ard” yang harus melaksanakan tugas – tugas kemanusiaan. Spontan dalam menghadapi tugas, responsif dalam menghadapi persoalan – persoalan dan jauh dari sikap apatis. Rasa tanggung jawab, amanah, adil, jujur, benar, tampa pamrih, pengayom, penyantun, tekun belajar, berpendidikan tinggi, cerdas, berilmu, terampil, takwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.

Memimpin Komisariat Di UMK

Sejak saya memimpin komisariat IMM banyak pengalaman baru yang saya dapat. Eksistensi saya sebagai Ketua Umum PK. IMM FKIP UMK pada tahun 2012 telah membuka cakrawala berpikir saya dalam memahami organisasi. Saya merasakan kenikmatan ketika saya menjadi ketua komisariat. Keanggotaan komisariat IMM hampir bersifat homogen. Tidak ada interes di komisariat IMM. Semua hanya ingin beramal shaleh, memanusiakan manusia, demi terwujudnya insan yang diridhoi oleh Allah SWT, dan tidak pernah ada konflik yang serius, misalnya, saling menjatuhkan, melecehkan dan saling mengeksploitasi. Tapi menurut saya kepemimpinan di komisariat IMM, pemimpin harus berani menegakan panji – panji kebenaran dan merelakan resiko yang terus mengancam. Saya memimpin IMM sebagai Ketua Umum lewat MUSYKOM ke -3 di Kota Kendari. Ketika saya dinobatkan sebagai ketua umum oleh pimpinan cabang kota kendari, saya mulai berpikir akan pentingnya dan besarnya tanggung jawab yang saya pikul. Pada Hakikatnya, memimpin Komisariat IMM itu memerlukan lima hal fundamental, yaitu animo jujur, membaca, menulis, diskusi, dan ibadah. Dalam artian tidak boleh malas, harus punya antusiasme, semangat yang terus berkobar untuk membangun IMM ke depan. Soal kejujuran, saya kira sudah jelas. Dalam ajaran nabi secara clear ditegaskan arti shiddiq, amanah, tabligh, dan fathana. Time is knowledge or science (waktu adalah pengetahuan atau ilmu) Bukan hanya kita yang punya prinsip hidup tapi Orang asing juga punya prinsip hidup honesty is the best policy, and time is money, (kejujuran adalah kebijakan yang paling bagus di dalam kehidupan dan waktu adalah uang). Saya merasakan kenikmatan luar biasa dalam memimpin Komisariat IMM, saya menemukan sebuah kenyataan yang sangat segnifikan, yang membesarkan hati. Pemimpin komisariat harus mampu mendeteksi mahasiswa – mahasiswi dan seluruh lapisan masyarakat agar sang pemimpin merasakan apa yang telah dirasakan oleh lapisan paling bawah. Pemimpin Komisariat IMM harus mampu menyerap aspirasi serta impian – impian yang ada di bawah itu. Nikmatnya berhimpun atau berkumpul dengan warga Muhammadiyah dalam menegakan panji – panji islam adalah ketulusan yang memang hampir tampa batas. Mereka menyambut saya dengan keikhlasan, keceriaan, dan keintesifan yang betul – betul terasa di hati sanubari saya. Ini memang memerlukan kesediaan untuk mengorbankan waktu, yang mungkin secara intelektual kita anggap boros , karena waktu tersebut dapat digunakan untuk membaca, mendalami berbagai hal, buku – buku teks dan lain – lain. Akan tetapi, menurut saya, bersatu dengan massa untuk menegakan panji – panji islam, memang merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al – Quran. Lihat saja dalam surah Al – Jamu’ah, bagaimana nabi di bangkitkan oleh Allah SWT di tengah – tengah massa itu umiyyin. Umiyyin itu umat yang banyak, yang masih buta huruf. Di situlah kita bisa menggerakkan, memotivasi, serta menjawab pertanyaan dari warga Muhammadiyah yang ada di desa – desa dan kampung – kampung yang jauh dari perkotaan.

Harga Mati Pemilihan Kepala Desa Taduasa

HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA PEMUDA TADUASA (Taduasa Students and Young Association) Sekretariat: Jl. Langkalase Tadusa.Arcantds@yahoo.com HP 081342424885 “Tiap – tiap kamu adalah pemimpin dan tiap – tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya sesuai dengan apa yang dipimpinnya” (H.R. Bukhari - Muslim) Eksistensi di desa Taduasa kotemporer ini sangat memprihatinkan, terkait dengan terpulangnya almarhum kepala Desa Taduasa (La Ode Rahmat) yang dimana beliau baru menjabat 4 bulan sebagai kepala Desa Taduasa dia sudah meninggalkan amanah besar dari masyarakat. Sehingga mengingat kondisi pemerintahan desa taduasa yang sudah di ujung tanduk ini. Kami atas nama keluarga besar masyarakat taduasa menginginkan secepatnya Pemilihan Kepala Desa Taduasa untuk mengantisipasi kemacetan dan kurang berfungsinya elemen politik pemerintah Desa Taduasa khususnya dan tidak menimbulkan kontra atau konflik di tengah – tengah masyarakat Desa Taduasa Umumnya. “Ada Radio Gram Bupati belum lama ini, penegasan bahwa demi stabilitas dalam pelaksanaan PILLEG, maka tidak ada PILKADES dari sekarang sampai dengan selesainya PILLEG dan ini bersifat general desa se Kab. Buton ” Tetapi belum lama ini ada pemilihan kepala Desa di Talaga Raya II tepat pada hari minggu 27 oktober 2013. Dan ini bukan hanya terjadi di Desa Talaga Raya II, tapi masih ada juga di desa lain, seperti di Kadatua dan Lakudo yang telah menyelenggarakan pemilihan Kepala Desa tersebut. Bahkan beliau mengatakan juga bisa pemilihan kepala Desa Taduasa asalkan salah satu calon Kepala Desa Taduasa sama – sama dengan laskar UB untuk menghadap bupati. Kami menilai apa yang dikatakan oleh pak Camat baru – baru ini tak berdasar baik dari segi aturan maupun fungsi camat sebagai perpanjangan tangan bupati diwilayah kecematan. Ini menunjukan fungsi camat tidak ada dalam persoalan ini, sehingga kami beranggapan bahwa pernyataan camat sarat dengan kepentingan politik. HIPERMAMUTAS sebagia bagian dari elemen masyarakat Taduasa khususnya meminta agar pemerintah kecamatan Batuatas lebih fokus dan konsisten merealisasikan keinginan Masyarakat Desa Taduasa mengingat tidak adanya kepala Desa Taduasa. Kami menekan kepada camat batuatas agar lebih profesional dan terukur dalam mengkaji kebijakan pemerintah saat ini sehingga tidak terkesan ikut – ikutan. Artinya bahwa camat batuatas harus lebih realistis dalam mengkaji persoalan kebijakan pemerintah. Mengingat persoalan desa sampai saat ini belum sepenuhnya direalisasikan, bahkan gaji Kaur – kaur, BPD, dan uang ADD desa taduasa mengalami ketidakjelasan. Mengenai untuk secepatnya terbentuk kepala desa ini, kami meminta pemerintah Kec. Batuatas dalam hal ini Camat Batuatas yang menjadi ikon utama. Jika tidak dipenuhi, maka kami atas nama HIPERMAMUTS Kec. Batuatas secara kelembagaan menyerukan kepada Camat Batuatas secara penuh untuk segara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai konsekuensi dari janji politiknya yang disampaikan pada saat menjawab keinginan masyarakat taduasa . kami juga menilai bahwa pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah atas nama Camat Batuatas saat ini sangat tidak menyentuh kebutuhan masyarakat tetapi hanya mengejar kepentingan politiknya semata. Billahi Tawfik Wal Hidayah As. Wb Kendari, 05 November 2013 Pemerhati Masyarakat Wacuata

Jumat, 18 Oktober 2013

Kasoami Makanan Khas Batuatas

KASOAMI MAKANAN KHAS BATUATAS Oleh: La Arcan Mungkin ditelinga teman-teman, Batuatas itu tidak asing lagi, karena batuatas itu beda dengan pulau lain. Dengan keunikannya itu sehingga Batuatas dikenal khusunya di buton dan pada umumnya di kota-kota, seperti kota kendari. Batuatas ini merupakan pulau terpencil dan tersendiri ditengah laut bagian selatan pulau siompu. Batuatas merupakan salah satu kecamatan yang berada di Sulawesi tenggara. Dimana batuatas ini mempunyai bermacam-macam budaya. Batuatas dikenal sebagai eksotika bahari yang ulet. Adapun penghasilan mayoritas masyarakat batuatas adalah menyelam teripang. Pada tulisan ini saya akan mencoba memperkenalkan kasoami ala Wacuata. Dimana kasoami batuatas ini terdiri dari tiga macam kasoami, yakni: 1. Kasoami putih 2. Kasoami kuning, dan 3. Kasoami hitam Kasoami merupakan salah satu makanan primer seluruh masyarakat batuatas. Kasoami ini merupakan jantung makananannya orang batuatas. Dan makanan ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat batuatas. Orang tua kami dari kecil selalu mengkosumsinya untuk anak-anaknya. Sehingga kami tumbuh besar karena kasoami. kasoami tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kami. Adapun bentuk kasoami sangat lucu, bentuknya persis kerucut. Kasoami sangat enak kita makan dengan ikan bakar, ikan goreng, dan ikan parende. Bahakan yang terjadi di masyarakat batuatas sekarang ini adalah masyarakat batuatas banyak mengkosumsi kasoami ketimbang dengan nasi. Adapun cara membuat kasoami adalah sebagai berikut: 1. Ubi kayu dibersihkan 2. Ubi kayu diparut. 3. Ubi kayu dibungkus dengan karung 4. Ubi kayu diikat dengan tali 5. Ubi kayu dijepit 6. Ubi kayu ditindis dengan batu atau kayu. Dan durasi waktu yang diperlukan untuk prosesi pengeringan ubi kayu sebulum dikasih masak 1 hari 24 jam agar air ubinya kering betul. Setelah selesai proses pengeringannya ubi dikukus dan dikasih halus. Adapun ubi yang sudah dikukus dimasukkan kedalam cetakan atau anyaman dari daun kelapa yang berbentuk kerucut. setelah itu diletakan diatas periuk yang telah dipanasi. Dan proses pengukusan membutuhkan durasi waktu selama ± 16 menit. Biasanya dengan durasi pengukusan 16 menit ini kasoami sudah kekuning-kuningan dan masak betul. Kemudian kasoami itu siap untuk disajikan. Memang ketiga jenis kasoami ini enak semua. Tapi diantara ketiga alternative itu pasti salah satunya ada yang enak. Diantara ketiga jenis kasoami yakni; kasoami putih, kuning, dan hitam. Yang paling enak diantara ketiganya ini adalah kasoami putih. Kasoami ini sangat fit disajikan dengan ikan bakar, ikan parende, dan ikan garam/asin. Biasanya kasoami ini hampir satu minggu memiliki daya tahan/awet. Bahkan ayahku sering membawa kasoami ketika pergi dilaut memancing ikan, atau panah-panah ikan. Bagi teman-teman yang ingin menikmati kasoami batuatas, coba-coba hari libur turun di Batuatas.

Gerakan Mahasiswa Buton Selatan (GEMA BUSEL)

GEMA BUSEL GERAKAN MAHASISWA BUTON SELATAN PERNYATAAN SIKAP Assalamu allaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam perjuangan dan pergerakan untuk GEMA BUSEL Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) merupakan hal kursial yang perlu kita harus perjuangkan selaku mahasiswa, pemuda, dan masyarakat Buton Selatan. Apalagi pembentukan sebuah kabupaten baru telah tercantum dalam sebuah UU nomor 32 tahun 2004, bahwa terbentuknya suatu daerah otonom baru bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pablik sehingga tercipta suatu kesejahteraan masyarakat. Atas dasar tersebut, banyak kemudian masyarakat di setiap daerah si sulawesi tenggara khususnya Mayarakat Buton Selatan (Batauga, ) Dan juga di dalam UU no. 32 tahun 2004 pasal 5 yang tercantum dalam syarat teknis yang menyatakan bahwa pembentukan kabupaten baru minimal 5 kecamatan. Oleh karena itu inilah merupakan acuan kami selaku komponen penggerak kabupaten baru yaitu Buton Selatan. Maka dari itu kami mahasiswa Buton Selatan yang berdomisili di kendari meminta kepada Pemerintah Sultra lebih khususnya Guburnur Sultra untuk kemudian menginterfensi sistem pemerintahan bupati buton karena kami tahu kebijakan tertinggi untuk tataran sulawesi tenggara apalagi terkait dengan pembentukan DOB adalah Gubernur Sultra dan Bupati Buton. Berbicara pemekaran Buton Selatan sebenarnya berawal dari tahun 2007 silam, artinya sudah enam tahun perkembangan proses pemekaran buton selatan sungguh tidak memihak pada keinginan masyarakat dan harapan harapan hampir seluruh masyarakat Buton Selatan. Selalunya ada oknum – oknum yang tidak bertanggunjawab yang mencoba menghalang – halangi niatan dan usaha masyarakt Buton Selatan untuk pemekaran Buton Selatan itu sendiri. Restu dan usaha Gubernur Sul-Tra dan Bupati Buton menjadi hal yang kami perhitungkan dalam mewujudkan impian dan harapan masyarakat Buton Selatan tersebut dalam hal pemekaran Buton Selatan sehingga tidak salah jika mereka dikatakan sebagai tokoh utama yang akan menentukan nasib pemekaran Buotn Selatan. Pemekaran semasih kepemimpinan Safei Kahar menjabat sebagai Bupati buton. Pada saat itu beliau telah menyetujui terkait dengan pemekaran buton selatan dan pada saat itu beliau telah menyerahkan surat Pemekaran Buton Selatan kepada Ketua DPRD Kabupaten Buton yaitu Umar Samiun dan sekarang Umar Samiun telah menjadi Bupati Buton. Dan bagi Umar Samiun pemakaran Buton Selatan itu merupakan hal mustahil untuk di mekarkan. Karena yang menjadi kendala sehingga Umar Samiun Selaku Bupati Buton tidak mekarkan buton selatan yang pertama Terkait dengan hasil rapat komisi II DPR RI tanggal 18 juni 2013 yang lalu, terungkap masih ada berkas yang belum lengkap dari buton selatan yang terkait dengan penyerahan aset daerah ditambah lagi ada bebarapa oknum pemerintah kab. Buton Selatan sampai tahun 2016. Hal ini sangat bertolak belakang dengan keinginan masyarakat Buton Selatan yang menghendaki pemekaran secepatnya. Dalam hal ini sangat menyakitkan hati masyarakat yang telah lama merindukan pemekaran Buton Selatan. Melihat kondisi seperti ini, maka dari itu GEMA BUSEL menyatakan sikap: 1. Meminta kepada Gubernur SULTRA unutk memberikan teguran tegas kepada Bupati Buton dan Walikota Bau – Bau agar secepatnya menyelesaikan masalah aset daerah Kabupaten Buton yang dimana sudah menghambat pemekaran Buton Selatan . 2. Mendesak Gubernur SULTRA untuk mengeluarkan pernyataan untuk menyelesaikan masalah aset daerah kabupaten Buton Secepatnya. 3. Mendesak Gubernur SULTRA agar secepatnya merekomendasikan surat pernyataan penyerahan aset Kab. Buton ke Kota Baubau kepada komisi II DPR-RI. 4. Mendesak kepada Pemkab Buton dalam hal ini Bupati Buton untuk segera merealisasikan pemekaran Buton Selatan dan menarik kembali terkait dengan surat rekomendasi penolakan Buton Selatan yang dikeluarkan beberapa hari yang lalu karena tidak sesuai dengan keinginan masyarakat publik Buton Selatan. Apabila DPRD PROVINSI SULTRA memundurkan waktu pertemuan anatara Gubernur SULTRA dengan Bupati Buton, Walikota Bau-Bau, DPRD Kota Bau-Bau, DPRD Kabupaten Buton menyangkut Masalah Asset Kabupaten Buton di DPRD PROV. SULTRA yang akan diadakan pada 3 juli 2013 maka kami GEMA BUSEL tidak bisa menjamin stabilitas Keamanan Kota Kendari. 5. Kami akan terus menduduki kantor Gubernur SULTRA sampai tuntunan kami terpenuhi. PEMEKARAN BUTON SELATAN HARGA MATI JENDRAL LAPANGAN LA ARCAN

Mekar Atau Makar

MEKAR ATAU MAKAR NEGERI KAMI TERABAIKAN SEJAK LAMA … PADA DASARNYA SUDAH SEJAK 7 TAHUN LALU PEMEKARAN BUTON SELATAN DIDENGUNGKAN OLEH MASYARAKAT DAN PARA PENGUASA SAAT ITU, TAPI YANG TERJADI SAAT INI TINGGAL JANJI OLEH PARA PENGUASA YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB (PENGKHIANAT, PENIPU, PEMBOHONG). NEGERI KAMI BERBATASAN LANGSUNG DENGAN TIMOR LESTE… JIKA MEMANG PEMEKERAN BUTON SELATAN PADA HARI INI TIDAK KUNJUNG MEKAR MAKA KAMI BERSEDIA BERGABUNG BERSAMA NEGARA TIMOR LESTE. MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA (NUR ALAM) DAN (SAMSU UMAR ABD. SAMIUN) SELAKU PEMERINTAH KABUPATEN BUTON. NEGERI KAMI SEJAK LAMA BERDIRI DARI PENGKHIANATAN BERTUBI-TUBI. HISTORI SECARA HISTORI BUTON PERNAH MENJADI IBUKOTA KAB. SULTRA, PERNAH MENJADI CALON IBUKOTA KABUPATEN BUTON (BATAUGA), DAN TELAH BERKALI-KALI MENJADI CALON DOB YANG TIDAK KUNJUNG TERAKOMODIR MENJADI DOB SEMUA KARENA PENGKHIANTAN OLEH PARA PENGUASANYA SENDIRI (NUR ALAM DAN SAMSU UMAR ABD. SAMIUN) BESERTA PARA KRONINYA MELAKUKAN PEMBOHONGAN BERKALI-KALI, PENUH JANJI MENDUKUNG PEMEKARAN BUTON SELATAN TETAPI SESUNGGUHNYA MEREKA ADALAH PEMBOHONG BESAR. ASET-ASET DIJUAL, DIGADAI KEPADA KORPORASI OLEH GUBERNUR SULAWESI TENGGARA DAN BUPATI BUTON RAKYAT SUDAH TAHU…….. KAMI SUDAH TAHU………… YINDA YINDAMO KARO SUMANAAMO LIPU (AMANAH JIHAD FII SABILILLAH) 1. ABDUL RAJAB, M.Hum 2. PRESIDIUM GAMBUS (GABUNGAN MASYARAKAT BUTON SELATAN) 3. GEMA BUSEL (GERAKAN MAHASISWA BUTON SELATAN) 4. IMCI (IKATAN MAHASISWA CIA – CIA INDONESIA) 5. HIKPERMATAS (HIMPUNAN KELUARGA PELAJAR MAHASISWA BATUATAS) 6. HIMPEL SIAGA (HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA BATAUGA) 7. HMS (HIMPUNAN MAHASISWA SAMPOLAWA) 8. HIPMALAK (HIMPUNAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA LAPANDEWA MAKMUR) 9. FESMAK (FEDERASI SOLIDARITAS MAHASISWA KADATUA) 10. FORKOPPMAS (FORUM KOMUNIKASI PEMUDA PELAJAR MAHASISWA SIOMPU) 11. BRIGADE PEMUDA BUTON RAYA 12. HIPERMAMUTAS (HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA PEMUDA TADUASA) 13. IKPERMAWA (IKATAN PELAJAR MAHASISWA WACUALA)

Dampak Maksiat

MENGETAHUI DAMPAK MA’SIAT Kita akan berbicara masalah ma’siat. Perlu kita ketahui bersama yang mencelakakan kita adalah perbuatan maksiat. Dimana maksiat ini sudah banyak memakan korban lantaran banyaknya tidak bisa kita hitung dengan jari korbannya. Ketahuilah jika kita melakukan ma’siat maka yang akan menjadi sasaran primer adalah anggota tubuh kita sendiri. Padahal anggota tubuh kita ini merupakan suatu ni’mat dari sang maha pencipta yang dianugerahkan kepada manusia dan sekaligus menjadi amanat yang harus dipikul untuk dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Alangkah berdosanya kita ketika semua itu kita gunakan dengan ma’siat, dan penghiantan kita terhadap amanat yang telah diberikan kepada kita semua meupakan bencana amat besar bagi kita. Semua anggota badan merupakan titipan atau karunia /hidayah dari Allah SWT untuk kita harus jaga. Maka dari itu kita jaga dimanapun kita berada jangan sampai ini semua akan membawa kita kebencian/kemurkaan Allah SWT. Sejatinya setiap manusia adalah pemimpin. Dan tiap-tiap diri kita kelak akan diminta pertanggungjawaban atas sesuatu yang kita pimpin. Marilah kita membuka diri bahwa seluruh anggota badan kita kelak di hari kiamat akan member kesaksian atas diri kita. Dan semuanya itu akan menceritakan semua amal perbuatan kita selagi kita hidup didunia yang sementara ini. Dan seluruh anggota badan kita akan menceritakan segala amal perbuatan kita semasih kita menjadi khalifah dipermukaan bumi Allah SWT ini dengan keterangan yang jelas. Sehingga dalam firman Allah SWT, berbunyi yang artinya: “pada hari (ketika )lisan, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (An Nuur:24) Dan juga Allah SWT berfirman yang artinya: “pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan turut memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu apa yang mereka perbuat.” (Yaasiin:65 ) Maka dari itu marilah jaga diri kita dari siksa api neraka karena perbuatan kema’siatan kita. Terutama yang ketujuh macam ini. Karena dalam neraka itu terdapat tujuh pintu yang masing – masing disediakan bagi manusia sesuai dengan dosa – dosa yang diperbuat oleh ketujuh macam dosa yang diperbuat oleh anggota badan itu. 1. Lidah 2. Mata 3. Perut 4. Telinga 5. Kaki 6. Farji/kemaluan 7. Tangan

Kritikan Kader HIPERMAMUTAS Terhadap Isu

KRITIKAN KADER HIPERMAMUTAS TERHADAP ISU Saya tidak mau disebut orang mati, karena orang mati itu adalah orang yang apatis dengan eksistensinya sebagai polopor dan pembela bangsa Indonesia yang kita cintai. Maka tentunya saya sebagai mahasiswa atau saya sebagai generasi bangsa yang dimana kita sudah ditakdirkan untuk membela bangsa maka kita harus berani mengambil keputusan. Dan jangan pernah kita putus asa dalam membela Negara kita. Dan marilah kita bahu-membahu menjunjung tinggi perjuangan bangsa Indonesia yang dengan gigihnya pelopor yang telah mendahului kita melawan kaum penjajah pada saat itu. Mereka pantang menyerah, menahan lapar dan haus, meninggalkan istri dan anaknya, tidak tidur siang dan malam, dan juga mereka tidak mengharapkan jabatan asal Negara indonsia merdeka. Maka dari itu marilah kita jaga perjuangan mulia pelopor kita yang telah mendahului kita ini. Jangan pernah kita biarkan ada Negara lain yang ingin mengeksploitasi Negara Indonesai. kita adalah pemusnah dan anti KKN ketika mereka mencoba-coba menerapkan semua itu di negara kita ini. Jajahlah mereka dengan fungsi kita sebagai putra – putri bangsa Indonesia. Dewasa ini banyak generasi mudah yang lupa sejarah sehingga mereka pro dengan pemerintah. ini disebabkan karena adanya politik yang tidak sehat sebagai alat untuk menguras hak rakyat. Maka dari itu saya ingin membagi-bagi pengalaman isu mengenai kebobrokan pemerintah saat ini. Pemerintah kita sudah tidak relevan lagi mengambil kebijakannya sebagai pelayan masyarakat. Karena seperti yang kita lihat sekarang yang sudah membuat beribu-ribu juta masyarakt Indonesia jatuh miskin. Presiden kita kotemporer ini yaitu SBY isi pidato singkatnya yakni anti korupsi tapi realitanya korupsi marajalela dimana-mana dan malah menyuburkan korupsi. Identitas neolib juga dipertontonkan dengan ketidak mau tahuan pemerintah memberikan subsidi kepada rakyat. Pemotongan subsidi BBM, gas, dan listrik itu merupakan beberapa contoh kelemahan/kobobrokan pemerintah. Belum lagi penghapusan subsidi bibit, obat hama, dan pupuk bagi petani, ini fakta tak terbantahkan dari praktek system ekonomi neoliberal ala Rezim SBY-Boediono. Rezim SBY ini hanya perduli pada ekonomi makro, melalui praktek kebijakan pajak hanya diperuntukan untuk kaum kapitalis/usaha besar, proteksi bagi perbankan, intensif untuk importer, dan masih ada lagi yang belum saya sebut. Bahkan dalam kasus Mega – Skandal bailout Bank Century yang menghabiskan uang Negara sebesar 6,7 trilyun, SBY beserta antek-anteknya memandang semua ini lebih penting dibandingkan dengan insetif bagi ekonomi skala kecil yang juga banyak terbebani akibat krisis ekonomi Amerika dan Eropa. Mahasiswa yang memperjuangkan kepentingan rakyat malah mendapat hukuman di balik jeruji besi. Ironis sekali pemerintah kita sekarang ini, seharusnya para pejuang yang bertarung melawan saudara setan alias pemeritah yang kontra dengan rakyat. Ini semua demi kemaslahatan rakyat Indonesia dari penindasan. Seharusnya kita mendapat respon positif atau mendapatkan penghargaan baik. Kok malah sebaliknya mendapat hukuman dipenjara. Ada lagi satu isu yang membuat saya tidak bisa tutup mulut dan ini bukan lagi sekedar isu tapi ini adalah fakta/realita. Informasi ini membuat saya harus menulis melalui wacana ini, yakni seorang pejabat tinggi bupati buton beberapa tahun yang lalu. Tapi tidak usah saya sebut namanya ketika masih menjabat sebagai kepala negara. Ko ngomongnya ngawur kaya gitu. Dengan pedenya dia mengatakan bahwa batuatas merupakan salah satu Pulau nusa kambangan. Tapi lagi – lagi asumsi ini tidak benar dan saya pribadi sebagai putra daerah menantang orang yang mengatakan statement itu. Karena menurut pemahaman saya kalau kita berbicara nusakambangan, itu merupakan salah satu tempat pembuangan atau pengasingan para penjahat/narapidana berat dan tidak ada lagi nego dan toleransi bagi orang yang melanggarnya dan tidak ada lagi peluang untuk keluar dari pulau/tempat itu. Tapi kenyataannya setiap pegawai yang ditugaskan di Batuatas itu bisa juga mereka keluar dari batuatas selaku tempat dimana mereka cari uang. Dan bahkan mereka ketika pulang di daratannya masing – masing membawa cerita bagus mengenai indahnya bertugas di Batuatas. Paradigm pragmatis/mindset bobrok semacam itu perlu kita harus ganti dengan paradigm holistic dalam menggambarkan atau dalam menyampaikan sesuatu. Karena dengan berparadigma holistiklah yang akan membuat kita besar dan maju dalam membangun diri kita sebagai khalifah di permukaan bumi pada khususnya. Dan pada umumnya akan membuat masyarakat percaya dengan apa yang kita sampaikan. Ini semua awal dari kesalahan cara kita berpikir. Sehingga menimbulkan pertikaian antara umat seagama. Maka dari itu saya minta kepada kita semua marilah kita menjadi orang yang baik dengan menjaga anggota badan kita sendiri. Padahal badan itu merupakan suatu ni’mat dari Allah SWT yang dianugerahkan kepada kita dan sekaligus menjadi amanat yang perlu kita harus jaga karena ini semua akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Maka dari itu jagalah dirimu baik-baik dari segala apa yang kita lihat. Terutama anggota badan kita yang tujuh macam ini: 1. Mata 2. Telinga 3. Lidah 4. Perut 5. Farji (kemaluan) 6. Tangan 7. Kaki

Indahnya Mengenal Budaya Batuatas

INDAHNYA MENGENAL BATUATAS Batuatas merupakan salah satu pulau yang termasuk pulau buton. Batuatas ini dulu masih kecamatan sampolawa. Tapi sekarang batuatas sudah membentuk kecamatan sendiri yaitu kecamatan Batuatas. Ini semua karena sudah banyak generasi-generasi muda batuatas yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sehingga dengan ilmu yang mereka dapat itulah sehingga putra-putri batuatas berinisiatif untuk mentanerkan batuatas dengan membentuk kecamatan tersendiri untuk dikenal di seluruh penjuru dunia. Kecamatan Batuatas terbentuk belum cukup terlalu lama. Namun tak urung cepat menjadi bahan perbincangan orang bahwa batuatas memiliki keindahan alam. Dan juga batuatas sebagai pusat terumbu karang dunia, serta memiliki bermacam-macam jenis ikan. Tapi ini semua belum di tahu oleh masyarakat luar Batuatas. Seandainya saja ini sudah di tahu oleh masyarakat luar tentunya mereka akan memusatkan penelitian khususnya mengenai kelautan dan umumnya akan menjadi penelitian dan kunjungan banyak orang di batuatas. Ada hal lain yang yang menarik untuk dikenang yaitu kepribadian masyarakat batuatas sehingga kotemporer ini masyarakat batuatas selalu merayakan cultural itu. Seperti Baruga Liwu Dan Baruga Buki. Adapun budaya ini masing – masing dirayakan sekali setahun. Baruga Buki Baruga Buki merupakan salah satu adat kebiasaan masyarakat Taduasa, Wacuala, Wambongi, dan Babala yang diadakan sekali setahun. Biasanya baruga ini diadakan di bulan februari. Dan kegiatan ini sebelum diadakan masyarakat Taduasa, Wacuala, Wambongi, dan Babala memusyawarahkan di lokasi baruga buki. Dimana lokasi baruga buki ini terletak di tengah gunung Batuatas. Setelah mereka mendapatkan titik sepakat dan mufakat untuk akan diadakannya acara baruga buki ini. Mereka membersihkan halaman baruga untuk kelancaran dan kenyamanan seluruh masyarakat batuatas yang hadir di acara tersebut. Bagi beberapa individu bagian daripada masyarakat yang akan mengadakan kegiatan baruga. Dan mempunyai modal untuk membeli bahan-bahan konsumsi untuk keperluan masyarakat yang akan hadir pada acara ini. Mereka mencari lokasi untuk membuat warung dengan harapan moment inilah sehingga mereka bisa menjual makanan, minuman dan lain sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat yang ikut merayakan kegiatan ini. Baruga buki diadakan selama durasi waktu satu minggu. Adapun prosesi kegiatannya seperti berikut: 1. Pitakaano honicu Pitakano hunicu ini merupakan salah acara rangkaian awal sebelum orang mendatangi atu meramaikan acara baruga. Maka diadakanlah pitakaano honicu ini. 2. Pitakaano Mancuana Ini diadakan pada hari pertama acara baruga akan dilaksanakan. Dan biasanya pada pitakano mancuana ini banyak masyarakat yang datang dari anak kecil, remaja, pemuda-pemudi, orang tua, kakek-kakek dan nenek-nenek. Masyarakat yang tercatat namanya dalam kegiatan ini biasanya pemuda-pemudi, dan orang tua. Dan bagi yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini maka dikena denda. Dan besoknya kakak-kakak baruga yang sudah dipercaya untuk menagih dengan memukul gendang kecil mengambil uang adapun besar uang yang ditagih sesuai hasil kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat atau panitia baruga buki. 3. Pitakaano anamohane Pitakaano anamohane ini kadang hanya dihadiri anamohane (laki-laki remaja) dan mouse (perempuan). Biasanya pitakaano anamohane ini merupakan acara joget dimana joget ini, satu malam suntuh. 4. Pangibi Pangibi ini biasanya di pertunjukan pitakaano mancuana. Bagi yang pintar pangibi(perempuan) mereka dengan pedenya tampil di depan dengan memakai kostum adat buton (tarian) datanglah laki-laki sebagai pasangannya untuk menghibur orang banyak di lokasi baruga itu. Setelah selesai mereka pangibi laki-laki memberikan uang kepada perempuan selaku pasangan pangibinya. Dan besar uangnya tergantung laki-laki. 5. Angkona Angkona merupakan salah satu permainan dadu yang sering diadakan ketika kegiata baruga. 6. Potaro’a Potaro’a ini merupakan salah satu permainan domino . 7. Boke’a Boke’a merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dengan baruga yakni penyabukan ayam dengan dipasangkan ataun diikatkan pisau kecil pada salah satu kaki ayam. 8. Pitaka’a Pitaka’a merupakan salah satu hal kursial yang diadakan di dalam kegiatan prosesi baruga, dimana pitaka’a ini di hadiri oleh semua masyarakat yang terlibat ataupun yang tidak terlibat. 9. Picunbela’ano Pocuno Manu Kegiatan ini dilaksanakan ketika malam ramah tamah acara prosesi baruga sudah berakhir. 10. Manca’a Ini dilaksanakan pagi-pagi sebelum prosesi kegiatan Picunbela’ano Pocuno Manu. 11. Pohendeano ganda’a kegiatan ini merupakan selesainya kegiatan dan biasanya Pohendeano ganda’a ini tidak dihadiri seluruh masyarakat tapi dihadiri hanya mancuana kampo. 12. Pokondosa’a Kegiatan ini diperuntukan hanya untuk orang-orang yang sudah wajib hadir dalam baruga buki. Dan ketika tidak datang maka dikena denda.

Indahnya Mengenal Batuatas

INDAHNYA MENGENAL BATUATAS
Batuatas merupakan salah satu pulau yang termasuk pulau buton. Batuatas ini dulu masih kecamatan sampolawa. Tapi sekarang batuatas sudah membentuk kecamatan sendiri yaitu kecamatan Batuatas. Ini semua karena sudah banyak generasi-generasi muda batuatas yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sehingga dengan  ilmu yang mereka dapat itulah sehingga putra-putri batuatas berinisiatif untuk mentanerkan batuatas dengan membentuk kecamatan tersendiri untuk dikenal di seluruh penjuru dunia. Kecamatan Batuatas terbentuk belum cukup terlalu lama. Namun tak urung cepat menjadi bahan perbincangan orang bahwa batuatas memiliki keindahan alam. Dan juga batuatas sebagai pusat terumbu karang dunia, serta memiliki bermacam-macam jenis ikan. Tapi ini semua belum di tahu oleh masyarakat luar Batuatas. Seandainya saja ini sudah di tahu oleh masyarakat luar tentunya mereka akan memusatkan penelitian khususnya mengenai kelautan dan umumnya akan menjadi penelitian dan kunjungan banyak orang di batuatas.
Ada hal lain yang yang menarik untuk dikenang yaitu kepribadian masyarakat batuatas sehingga kotemporer ini masyarakat batuatas selalu merayakan cultural itu. Seperti Baruga Liwu Dan Baruga Buki. Adapun budaya ini masing – masing dirayakan sekali setahun.
*      Baruga Buki
Baruga Buki merupakan salah satu adat kebiasaan masyarakat Taduasa, Wacuala, Wambongi, dan Babala yang diadakan sekali setahun. Biasanya baruga ini diadakan di bulan februari. Dan kegiatan ini sebelum diadakan masyarakat Taduasa, Wacuala, Wambongi, dan Babala memusyawarahkan di lokasi baruga buki. Dimana lokasi baruga buki ini terletak di tengah gunung Batuatas. Setelah mereka mendapatkan titik sepakat dan  mufakat untuk  akan diadakannya acara baruga buki ini. Mereka membersihkan halaman baruga untuk kelancaran dan kenyamanan seluruh masyarakat batuatas yang hadir di acara tersebut. Bagi beberapa individu bagian daripada masyarakat yang akan mengadakan kegiatan baruga. Dan mempunyai modal untuk membeli bahan-bahan konsumsi untuk keperluan masyarakat yang akan hadir pada acara ini. Mereka mencari lokasi untuk membuat warung dengan harapan  moment inilah sehingga mereka bisa menjual makanan, minuman dan lain sebagainya yang menjadi kebutuhan masyarakat yang ikut merayakan kegiatan ini. Baruga buki diadakan selama durasi waktu satu minggu.
 Adapun prosesi kegiatannya seperti berikut:
1.      Pitakaano honicu
Pitakano hunicu ini merupakan salah acara rangkaian awal sebelum orang mendatangi atu meramaikan acara baruga. Maka diadakanlah pitakaano honicu ini.
2.      Pitakaano Mancuana
Ini diadakan pada hari pertama acara baruga akan dilaksanakan. Dan biasanya pada pitakano mancuana ini banyak masyarakat yang datang dari anak kecil, remaja, pemuda-pemudi, orang tua, kakek-kakek dan nenek-nenek.  Masyarakat yang tercatat namanya dalam kegiatan  ini biasanya pemuda-pemudi, dan orang tua. Dan bagi yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini maka dikena denda. Dan besoknya kakak-kakak baruga yang sudah dipercaya untuk menagih dengan memukul gendang kecil mengambil uang adapun besar uang yang ditagih sesuai hasil kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat atau panitia baruga buki.
3.      Pitakaano anamohane
Pitakaano anamohane ini kadang hanya dihadiri anamohane (laki-laki remaja) dan mouse (perempuan). Biasanya pitakaano anamohane ini merupakan acara joget dimana joget ini, satu malam suntuh.
4.      Pangibi
Pangibi ini biasanya di pertunjukan pitakaano mancuana. Bagi yang  pintar pangibi(perempuan) mereka dengan pedenya tampil di depan dengan memakai kostum adat buton (tarian) datanglah laki-laki sebagai pasangannya untuk menghibur orang banyak di lokasi baruga itu. Setelah selesai mereka  pangibi laki-laki memberikan uang kepada perempuan selaku pasangan pangibinya. Dan besar uangnya tergantung laki-laki.
5.      Angkona
Angkona merupakan salah satu permainan dadu yang sering diadakan ketika kegiata baruga.
6.      Potaro’a
Potaro’a ini merupakan salah satu permainan domino .
7.      Boke’a
Boke’a merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dengan baruga yakni penyabukan ayam dengan dipasangkan ataun diikatkan pisau kecil pada salah satu kaki ayam.
8.      Pitaka’a
Pitaka’a merupakan salah satu hal kursial yang diadakan di dalam kegiatan prosesi baruga, dimana pitaka’a ini di hadiri oleh semua masyarakat yang terlibat ataupun yang tidak terlibat.
9.      Picunbela’ano Pocuno Manu
Kegiatan ini dilaksanakan ketika malam ramah tamah acara prosesi baruga sudah berakhir.
10.  Manca’a
Ini dilaksanakan  pagi-pagi sebelum prosesi kegiatan  Picunbela’ano Pocuno Manu.
11.  Pohendeano ganda’a
kegiatan ini merupakan selesainya kegiatan dan biasanya Pohendeano ganda’a ini tidak dihadiri seluruh masyarakat tapi dihadiri hanya mancuana kampo.
12.  Pokondosa’a
Kegiatan ini diperuntukan hanya untuk orang-orang yang sudah wajib hadir dalam baruga buki. Dan ketika tidak datang maka dikena denda.

Kamis, 21 Maret 2013

Minggu, 03 Februari 2013

SK Pengurus PK IMM FKIP UMK Periode 2012-2013

LAPORAN HASIL MUSYAWARAH III
KOMISARIAT FKIP UMK








2011/2012






Mukaddimah
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah yang maha kuasa atas restu serta karunianyalah sehinggga laporan ini dapat diselesaikan, salawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad Saw yang menjadi teladan, idola serta manusia luar biasa yang di akui oleh seluruh umat di dunia ini.
Sehubungan telah dilaksanakannya Musyawarah Komisariat III PK IMM FKIP maka seluruh tugas dan tangguing jawab menjadi kewajiban pengurus yang terpilih, oleh karena itu sesuai ADRT PK IMM yang tepilih dalam kepengurusan yang baru harus mendapatkan SK terlebih dahulu sebagai bukti bahwa yang bersangkutan benar-benar pengurus yang baru di PK IMM FKIP UMK yang telah diresmikan dan di akui oleh PC IMM Kota Kendari.
Pimpinan PK IMM FKIP mempunyai tanggung jawab yang lebihg besar pula karena peran pimpinan terdahulu sangat dibutuhklan dalam hal ini menyarankan atau mengarahkan bagaimana suatu oraganisasi dapat maju dan berkembang, PK IMM FKIP  yang baru terpilih mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengelola dan memajukan komisariat dengan mengikuti ADRT organisasi serta arahan daripada senior atau PK IMM FKIP sebelumnya.
Berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Komisariat III PK IMM FKIP UMK maka setiap kader yang mempunyai tanggung jawab masing-masing haruslah selalu menjalin komunikasi serta dukungan dari masing-masing kader guna menjalin silaturahim dan membangun komisariat lebih baik dari yang sebelumnya.

                                                                                                Kendari, 30 Muharram 1434 H
                                                                                                               14 Desember 2012 M












\





PIMPINAN KOMISATRIAT 
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
 (Muhammadiyah  Students Association)
FKIP UMK
Sekretariat : Jl.KH. Ahmad Dahlan No. 10 Kendari HP. 081935328249


 


Lampiran : Surat Nomor. 01/A.10 /XXV/2012 Perihal Permohonan SK Pengurus  PK IMM FKIP UMK Periode 2012-2013
Ketua Umum                                                   : La Arcan
Ketua Bidang  Organisasi                                  : Minartin
Ketua Bidang Kader                                          : Supratman
Ketua Bidang Hikmah                                      : Ali Sutimin Pratama
Ketua Bidang Riset dan Keilmuan                     : Nursani Rasyid
Ketua Bidang Media dan Informasi                   : Siti Zuhra
Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat           : Nurlia Erani
Ketua Bidang Sosial dan Kewirausahaan           : Lisnawati
Ketua Bidang Tablig dan Kajian Islam               : Anas 
Ketua Bidang  Olahraga ,Seni dan Budaya         : Adyansyah
Ketua Bidang Immawati                                   : Marlin

Sekretaris Umum                                             : Rzkiani
Sekretaris Bidang  Organisasi                            : Sarman
Sekretaris Bidang  Kader                                   : Sukmawan
Sekretaris Bidang  Hikmah                                : Yusrin
Sekretaris Bidang  Riset dan Keilmuan              : Misra Saridu
Sekretaris Bidang  Media dan Informasi                         : Hasriani
Sekretaris Bidang  Pemberdayaan Masyarakat    : Nurliani 
Sekretaris Bidang  Sosial dan Kewirausahaan     : Marliana
Sekretaris Bidang  Tablig dan Kajian Islam        : Yeni
Sekretaris Bidang   Olahraga ,Seni dan Budaya              : Bay Juli 
Sekretaris Bidang  Immawati                             :Widiyanti

Bendahara Umum                                           : Siti Nirmala
Bendahara  I                                                     : Yuni Fitriani
Bendahara II                                                     : Wa Ode Sariani