Jumat, 18 Oktober 2013

Kritikan Kader HIPERMAMUTAS Terhadap Isu

KRITIKAN KADER HIPERMAMUTAS TERHADAP ISU Saya tidak mau disebut orang mati, karena orang mati itu adalah orang yang apatis dengan eksistensinya sebagai polopor dan pembela bangsa Indonesia yang kita cintai. Maka tentunya saya sebagai mahasiswa atau saya sebagai generasi bangsa yang dimana kita sudah ditakdirkan untuk membela bangsa maka kita harus berani mengambil keputusan. Dan jangan pernah kita putus asa dalam membela Negara kita. Dan marilah kita bahu-membahu menjunjung tinggi perjuangan bangsa Indonesia yang dengan gigihnya pelopor yang telah mendahului kita melawan kaum penjajah pada saat itu. Mereka pantang menyerah, menahan lapar dan haus, meninggalkan istri dan anaknya, tidak tidur siang dan malam, dan juga mereka tidak mengharapkan jabatan asal Negara indonsia merdeka. Maka dari itu marilah kita jaga perjuangan mulia pelopor kita yang telah mendahului kita ini. Jangan pernah kita biarkan ada Negara lain yang ingin mengeksploitasi Negara Indonesai. kita adalah pemusnah dan anti KKN ketika mereka mencoba-coba menerapkan semua itu di negara kita ini. Jajahlah mereka dengan fungsi kita sebagai putra – putri bangsa Indonesia. Dewasa ini banyak generasi mudah yang lupa sejarah sehingga mereka pro dengan pemerintah. ini disebabkan karena adanya politik yang tidak sehat sebagai alat untuk menguras hak rakyat. Maka dari itu saya ingin membagi-bagi pengalaman isu mengenai kebobrokan pemerintah saat ini. Pemerintah kita sudah tidak relevan lagi mengambil kebijakannya sebagai pelayan masyarakat. Karena seperti yang kita lihat sekarang yang sudah membuat beribu-ribu juta masyarakt Indonesia jatuh miskin. Presiden kita kotemporer ini yaitu SBY isi pidato singkatnya yakni anti korupsi tapi realitanya korupsi marajalela dimana-mana dan malah menyuburkan korupsi. Identitas neolib juga dipertontonkan dengan ketidak mau tahuan pemerintah memberikan subsidi kepada rakyat. Pemotongan subsidi BBM, gas, dan listrik itu merupakan beberapa contoh kelemahan/kobobrokan pemerintah. Belum lagi penghapusan subsidi bibit, obat hama, dan pupuk bagi petani, ini fakta tak terbantahkan dari praktek system ekonomi neoliberal ala Rezim SBY-Boediono. Rezim SBY ini hanya perduli pada ekonomi makro, melalui praktek kebijakan pajak hanya diperuntukan untuk kaum kapitalis/usaha besar, proteksi bagi perbankan, intensif untuk importer, dan masih ada lagi yang belum saya sebut. Bahkan dalam kasus Mega – Skandal bailout Bank Century yang menghabiskan uang Negara sebesar 6,7 trilyun, SBY beserta antek-anteknya memandang semua ini lebih penting dibandingkan dengan insetif bagi ekonomi skala kecil yang juga banyak terbebani akibat krisis ekonomi Amerika dan Eropa. Mahasiswa yang memperjuangkan kepentingan rakyat malah mendapat hukuman di balik jeruji besi. Ironis sekali pemerintah kita sekarang ini, seharusnya para pejuang yang bertarung melawan saudara setan alias pemeritah yang kontra dengan rakyat. Ini semua demi kemaslahatan rakyat Indonesia dari penindasan. Seharusnya kita mendapat respon positif atau mendapatkan penghargaan baik. Kok malah sebaliknya mendapat hukuman dipenjara. Ada lagi satu isu yang membuat saya tidak bisa tutup mulut dan ini bukan lagi sekedar isu tapi ini adalah fakta/realita. Informasi ini membuat saya harus menulis melalui wacana ini, yakni seorang pejabat tinggi bupati buton beberapa tahun yang lalu. Tapi tidak usah saya sebut namanya ketika masih menjabat sebagai kepala negara. Ko ngomongnya ngawur kaya gitu. Dengan pedenya dia mengatakan bahwa batuatas merupakan salah satu Pulau nusa kambangan. Tapi lagi – lagi asumsi ini tidak benar dan saya pribadi sebagai putra daerah menantang orang yang mengatakan statement itu. Karena menurut pemahaman saya kalau kita berbicara nusakambangan, itu merupakan salah satu tempat pembuangan atau pengasingan para penjahat/narapidana berat dan tidak ada lagi nego dan toleransi bagi orang yang melanggarnya dan tidak ada lagi peluang untuk keluar dari pulau/tempat itu. Tapi kenyataannya setiap pegawai yang ditugaskan di Batuatas itu bisa juga mereka keluar dari batuatas selaku tempat dimana mereka cari uang. Dan bahkan mereka ketika pulang di daratannya masing – masing membawa cerita bagus mengenai indahnya bertugas di Batuatas. Paradigm pragmatis/mindset bobrok semacam itu perlu kita harus ganti dengan paradigm holistic dalam menggambarkan atau dalam menyampaikan sesuatu. Karena dengan berparadigma holistiklah yang akan membuat kita besar dan maju dalam membangun diri kita sebagai khalifah di permukaan bumi pada khususnya. Dan pada umumnya akan membuat masyarakat percaya dengan apa yang kita sampaikan. Ini semua awal dari kesalahan cara kita berpikir. Sehingga menimbulkan pertikaian antara umat seagama. Maka dari itu saya minta kepada kita semua marilah kita menjadi orang yang baik dengan menjaga anggota badan kita sendiri. Padahal badan itu merupakan suatu ni’mat dari Allah SWT yang dianugerahkan kepada kita dan sekaligus menjadi amanat yang perlu kita harus jaga karena ini semua akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Maka dari itu jagalah dirimu baik-baik dari segala apa yang kita lihat. Terutama anggota badan kita yang tujuh macam ini: 1. Mata 2. Telinga 3. Lidah 4. Perut 5. Farji (kemaluan) 6. Tangan 7. Kaki

0 komentar:

Posting Komentar